Pingkan – Namanya

Pingkan story
Ada banyak kawanku saat pertama kali aku bekerja di sebuah sekuritas bumn pada petengahan tahun 1995. Salah satunya bernama pingkan, gadis menado pertama yang aku kenal saat itu, Pingkan merantau ke Jakarta, dia tinggal disebuah kos-kosan didaerah kota bersama bbrp gadis perantau lainnya, sesuatu hal baru yang aku ketahui mengingat aku tidak pernah pergi jauh dari kedua orang tuaku. Di saat jam rehat kantor kmi sering lebih memilih mencari makan di blok S sebuah area kuliner daripada makan prasmanan yg telah disediakan kantor. Tak jarang kami bersama2 belanja di suatu daerah belakang gedung mandiri soedirman yg disebut sogo jongkok.
Kegemaran kami utk wisata kuliner telah membawaku mencicipi aneka makanan menado spt ayam woku. Cakalang suwir, tumis bunga pepaya yg masih menjadi kegemaranku hingga kini.
Kembali ke sahabatku ini, pingkan ini memiliki kebiasaan mudah terlelap di saat apapun baik saat dikantor , diangkutan kota maupun ditempat kosannya meskipun sahabatnya sedang berkunjung. Kami termasuk karyawati yang beruntung karena bisa bergabung disebuah sekuritas BUMN terkenal dengan segudang nama besar yang juga bekerja disana sebagai karyawan (kelak beberapa teman kami menduduki posisi penting di bbrp BUMN ) posisi kami hanyalah karyawan yg biasa saja tidak malas namun bukan tipe yang ambisios, hal ini mungkin karena kmi adl termasuk dr mereka yg pertama kali mengalami transisi dr era menulis manual ke system komputer dari sedikit org yg tau ttg bagaimana menggunakan komputer diIndonesia awal tahun 95an.
Sahabatku ini sangat suka tertawa dan untuk seorang wanita menado, pingkan ini tergolong sangat jarang pergi perpesta dibanding teman2nya sesama perantauan. Kami sama sama memcari rumah di Bogor meskipun dia dengan calon suaminya dan aku …saat itu memang memilih utk melupakan kenangan bersama orang lain.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment